Jakarta, FORTUNE - Dari semua perayaan hari jadi, ulang tahun ke-100 Loro Piana tahun ini terasa hadir pada momen yang paling tepat. Label mewah asal Italia itu merayakan tonggak sejarah ini dengan pameran perdananya yang bertajuk “If You Know, You Know. Loro Piana’s Quest for Excellence”, yang digelar di Museum of Art Pudong di Shanghai, Cina, pada 22 Maret sampai 5 Mei 2025. Acara ini menjadi penutup sempurna bagi beberapa tahun yang monumental bagi maison yang terkenal dengan pendekatannya yang low-profile.
Dikenal sebagai penyedia serat paling halus di dunia—dari baby cashmere, wol merino, hingga vicuña—Loro Piana mengalami pertumbuhan signifikan belakangan ini. Didirikan di wilayah Piedmont, Italia Utara, perusahaan keluarga ini diakuisisi oleh LVMH—grup barang mewah terbesar di dunia—pada 2013. Sejak saat itu, Loro Piana telah berekspansi ke kategori seperti sepatu dan barang kulit, tapi tetap setia pada akarnya sebagai pembuat busana berkualitas tinggi, fungsional, dan dirancang untuk tahan lama.
Sulit dipercaya bahwa hingga satu dekade lalu, Loro Piana belum dikenal luas di luar lingkaran industri, meski sejak lama memiliki reputasi unggul berkat bisnis penyediaan benang dan tekstilnya untuk rumah mode dan penjahit papan atas dunia. Dari Hermès hingga Louis Vuitton dan Fendi, merek-merek mewah paling prestisius mengandalkan Loro Piana untuk bahan baku pembuatan rajutan, syal, hingga jas tailored.
Mengutip laporan South China Morning Post, hal pertama yang mencolok ketika mengunjungi pabrik utama Loro Piana di Roccapietra dan Quadrona—keduanya berlokasi di Piedmont, sekitar satu jam perjalanan dari Milan—adalah kemiripannya dengan manufaktur jam tangan atau bengkel perhiasan. Proses kontrol kualitas yang menuntut ketelitian para perajin berpengalaman; mesin canggih yang mampu mendeteksi ketidaksempurnaan terkecil pada gulungan benang; hingga sistem logistik mutakhir untuk material seperti linen hingga cashmere menjadi bukti kecanggihan teknik dan keahlian (savoir faire) di jantung produksi mereka. Tradisi dan teknologi, ditambah unsur alam—berkat kualitas air di pegunungan sekitarnya—bersatu untuk menjadikan pabrik Loro Piana sebagai simbol prestise dari label “Made in Italy”.
“Bagi saya, Loro Piana pertama dan terutama adalah soal tekstil. Ini mencerminkan keunggulan Italia dan tentang kemewahan sejati yang abadi. Mereka memulai dari benang dan tekstil lalu mengembangkan siluet. Bagi saya, mereka adalah sumber kemewahan sejati karena satu-satunya yang mampu memproduksi kain sekelas itu, dan mereka melakukannya di Italia.” ,” kata editor mode Anna Dello Russo, dalam ajang Loro Piana Knit Design Award, mengutip scmp.com.
Meski proses manufaktur dilakukan di Italia, bahan baku tekstilnya berasal dari penjuru dunia, termasuk Selandia Baru, Peru, dan Mongolia. Loro Piana telah mengimpor cashmere dari Mongolia selama lebih dari 40 tahun dan bahkan memiliki satu-satunya pabrik luar negerinya di negara tersebut.