Perubahan kepemimpinan ini merupakan langkah baru dalam serangkaian perombakan yang terjadi di dunia jam tangan dan perhiasan. Sebelumnya, TAG Heuer mendapatkan CEO baru pada bulan Januari, bulan yang sama ketika Frédéric Arnault menjadi kepala divisi jam tangan LVMH yang baru. Pada Juni, Sotheby’s mengangkat Geoff Hess menjadi kepala global jam tangan untuk rumah lelang tersebut.
Apakah pergantian kepemimpinan berpengaruh pada bisnis? Menilik di awal tahun, berbagai merek mewah telah merilis laporan penjualan mereka selama kuartal I 2024 (Q1). Dirangkum dari Business of Fashion, penjualan luxury brand secara umum pertumbuhannya lambat di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat pula.
Kering (perusahaan induk yang menaungi Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, Balenciaga, Alexander McQueen, dan sejumlah merek lain) mengumumkan revenue kuartal pertama mereka sebesar 4,504 juta EUR, turun 11 persen. Padahal Gucci, misalnya, baru menunjuk desainer Sabato de Sarno sebagai direktur kreatif yang debut koleksi Spring/Summer 2024 tahun lalu. Kering pun memprediksi penjualan mereka untuk paruh pertama tahun 2024 akan menurun sekitar 40-45 persen.
Menilik merek mewah lainnya, Valentino melaporkan penurunan pendapatan sebesar 5% pada tahun 2023 di tengah lesunya pasar barang mewah global. Mereka kemudian merancang ulang strategi untuk meningkatkan penjualan langsung, dan pada awal tahun 2024 berhasil mencatat kenaikan sebesar 3%. Pertumbuhan ini didorong oleh pasar yang kuat di Asia Pasifik dan Jepang.
Perusahaan LVMH, yang menaungi merek-merek seperti Dior, Louis Vuitton, Loewe, Fendi, Givenchy, Marc Jacobs, dan lainnya, juga mencatat pertumbuhan sebesar 3 persen. Angka ini mencakup berbagai bisnis mulai dari mode & barang kulit, anggur & minuman keras, jam tangan dan perhiasan, hingga parfum dan kosmetik. Khusus untuk mode & barang kulit, terdapat pertumbuhan organik sebesar 2 persen. Meskipun ada peningkatan, angka tersebut masih di bawah ekspektasi analis yang memprediksi kenaikan sebesar 5-6 persen.
Sebaliknya, Hermès mengalami peningkatan yang lebih tinggi pada kuartal pertama 2024. Menurut laporan, penjualan meningkat sebesar 17 persen. Bahlan hingga akhir Maret, kenaikan penjualan terbesar terjadi di Jepang, yaitu sebesar 25 persen.
Menariknya, Prada Group cukup sukses mengawali 2024, baik untuk merek Prada maupun Miu Miu. Menurut laporan Lyst Index, Miu Miu berhasil merebut posisi pertama sebagai brand paling populer di awal tahun 2024.
Di tengah dinamika industri mewah ini, kita hanya perlu menunggu dan melihat perubahan korporat lainnya yang akan datang tahun dan apakah penjualan bisa melejit di 2024.