Jakarta, FORTUNE - Industri pakaian olahraga tengah menghadapi persaingan baru. Salah satu pemain yang mencuri perhatian adalah On, merek olahraga asal Swiss. Kisahnya bermula pada 2010, ketika Olivier Bernhard, seorang triatlet, menempelkan potongan selang taman ke bagian bawah sepatunya untuk menciptakan bantalan tambahan.
Inovasi sederhana ini menjadi dasar kesuksesan On, yang kini menjadi perusahaan dengan penjualan hampir US$2 miliar tahun lalu. Pada 12 November, On melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga sebesar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, nilai pasar On mencapai US$17 miliar. Demikian dilaporkan Hindustan Times, dikutip Senin (25/11).
Sebelum On melenggang di pasaran, pasar pakaian olahraga global selama ini didominasi oleh dua nama besar, Nike dan Adidas. Berdasarkan data Morgan Stanley, pada 2022 kedua perusahaan ini menyumbang masing-masing 35 persen dan 16 persen dari total US$146 miliar penjualan bersih 15 merek terbesar. Namun, pangsa pasar gabungan mereka terus menurun dari 63 persen pada 2018. Merek-merek seperti New Balance, Asics, On, dan Hoka, serta perusahaan lokal di Cina seperti Anta dan Li-Ning, kini memperketat persaingan. Saham Nike bahkan anjlok 27 persen dalam setahun terakhir.