Jakarta, FORTUNE - Perusahaan kosmetik asal Negeri Paman Sam, The Estée Lauder Companies Inc. berencana memangkas 3.000 karyawan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi untuk mengembalikan posisinya menjadi salah satu perusahaan kecantikan terbesar di dunia. Menasir Bloomberg, Selasa (6/2), saham perusahaan sempat melonjak sebanyak 19 persen, terbesar sejak November 2011, dalam perdagangan di New York.
Pemilik merek Ordinary dan Clinique—yang memiliki staf global sekitar 62.000 orang—mengatakan pada Senin (5/2) bahwa mereka akan menghilangkan 3 persen hingga 5 persen dari total pekerja.
Akibatnya, Estée Lauder memperkirakan akan menanggung biaya restrukturisasi dan biaya lainnya antara US$500 juta dan US$700 juta, belum termasuk pajak. Perusahaan memperkirakan pemutusan hubungan kerja dan rencana restrukturisasi yang lebih luas akan mendorong peningkatan laba operasional sebesar US$1,1 miliar hingga US$1,4 miliar.
Angka ini merupakan peningkatan dari laba sebesar US$800 juta menjadi US$1 miliar yang diumumkan perusahaan pada bulan November. Mereka optimistis bahwa laba akan dihasilkan dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan peluncuran restrukturisasi.
Chief Executive Officer Estée Lauder, Fabrizio Freda, menyatakan, "Kami, dengan gembira, berada pada titik perubahan," ujarnya dalam laporan pendapatan perusahaan.