Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi gerai Bath & Body Works/Dok. Bath & Body Works

Jakarta, FORTUNE - Bath & Body Works memangkas proyeksi penjualan tahunan setelah melakukan evaluasi pasar. Melansir Reuters, penurunan permintaan untuk produk-produk premium seperti wewangian dan lilin aromaterapi menghadapi penurunan permintaan di tengah inflasi yang masih tinggi. 

Konsumen kini dihadapkan pada kenaikan biaya hidup dan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka, terutama untuk barang-barang mewah seperti elektronik, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga. Sebaliknya, prioritas utama mereka kini beralih pada kebutuhan pokok, seperti bahan makanan dan obat-obatan.

Meskipun perusahaan yang berbasis di Ohio ini telah meningkatkan promosi dan meluncurkan produk wewangian serta perawatan pribadi baru untuk kategori pria, penjualan tetap terdampak di pasar utama mereka, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

Bath & Body Works memperkirakan penjualan bersih tahun 2024 akan mengalami penurunan antara 2 persen hingga 4 persen. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya yang memprediksi penurunan sebesar 2,5 persen atau stabil. Perusahaan juga memproyeksikan laba bersih yang disesuaikan berada di kisaran US$3,06 hingga US$3,26 per saham, sedikit berubah dari estimasi sebelumnya yaitu US$3,05 hingga US$3,35 per saham.

Bath & Body Works bukan satu-satunya yang terdampak inflasi, Peritel besar lainnya, seperti Estee Lauder dan Elf Beauty juga merasakan dampak dari kehati-hatian konsumen dalam membelanjakan uang untuk produk kecantikan premium serta "kemewahan terjangkau" seperti lipstik dan parfum.

Penjualan langsung Bath & Body Works di Amerika Serikat dan Kanada turun sebesar 9,7 persen pada kuartal kedua, dibandingkan penurunan 6,8 persen pada kuartal sebelumnya. 

Penjualan bersih di Q2 turun 2,1%

Editorial Team

Tonton lebih seru di