Jakarta, FORTUNE - Laporan tren kebugaran akhir tahun 2024 menempatkan Pilates sebagai olahraga terpopuler. Menurut laporan 2024 Look Back dari ClassPass, Pilates mencatat lonjakan pemesanan sebesar 84 persen dibandingkan tahun 2023, menjadikannya olahraga nomor satu untuk dua tahun berturut-turut.
Tidak hanya itu, pelacak kebugaran Whoop juga melaporkan adanya "peningkatan signifikan" pada popularitas Pilates, sementara tren olahraga HIIT menurun sebesar 21 persen. Bahkan, laporan dari Technavio memproyeksikan bahwa alat Pilates rumahan, seperti Reformer, akan semakin diminati dan berpotensi menggantikan treadmill, dengan pasar global peralatan Pilates diperkirakan tumbuh sebesar US$146,3 juta antara tahun 2024 hingga 2028.
Generasi Z menjadi pendorong utama kebangkitan Pilates. "Yang berbeda sekarang adalah wanita muda yang terlibat, dan itu sangat menggembirakan bagi kami yang sudah lama berkecimpung di industri ini," kata Zayna Gold, seorang instruktur utama berbasis di Boston yang telah mengajar Pilates selama 30 tahun. Demikian dilansir Fortune.com (22/1).
Pilates tidak hanya populer, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang menjadikannya pilihan favorit banyak orang. Pilates diciptakan oleh Joseph Pilates, seorang pendukung pendidikan jasmani asal Jerman, yang membuka studio Pilates pertama di New York pada tahun 1926. Awalnya, olahraga ini dirancang untuk membantu para penari memulihkan diri dari cedera.
Latihan ini terdiri dari sekitar 50 gerakan repetitif yang terstruktur, dilakukan di atas matras atau menggunakan alat seperti Reformer. Fokusnya adalah pada pernapasan terkendali, kekuatan inti, keselarasan tubuh, dan keterlibatan otot. Latihan ini berpusat pada lima prinsip utama: pernapasan, keselarasan tulang leher, stabilisasi tulang rusuk dan skapula, mobilitas panggul, serta pengaktifan otot transversus abdominis.