Jakarta, FORTUNE - Prada membuktikan diri sebagai salah satu pemain yang mampu bertahan di tengah perlambatan pasar barang mewah yang dipimpin oleh melemahnya permintaan dari Cina. Sementara itu, banyak perusahaan besar lainnya kesulitan, rumah mode asal Italia ini mencatatkan performa gemilang.
Dalam sembilan bulan pertama tahun lalu atau hingga September, Prada membukukan pendapatan €3,8 miliar, naik 17,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar pertumbuhan ini ditopang oleh merek saudaranya, Miu Miu, yang berhasil menarik perhatian Generasi Z dan dikenakan oleh selebriti seperti Gigi Hadid dan Sydney Sweeney.
Merek ini juga dikenal sebagai salah satu yang pertama menggunakan aktris dalam kampanye mereka, bukan hanya model profesional. Analis memprediksi penjualan Miu Miu dapat berlipat ganda menjadi €2 miliar.
CEO Prada, Andrea Guerra, tetap optimis meskipun pasar Asia Pasifik menjadi tantangan bagi banyak perusahaan mewah besar seperti LVMH dan Kering.
“Kami percaya pada potensi jangka panjang konsumen Cina dan Cina itu sendiri—dengan keyakinan kuat—tetapi 2024 dan saya pikir sebagian 2025 tidak akan mudah di wilayah tersebut,” ujar Guerra mengutip Fortune.com (21/1).
“Permintaan tetap ada; orang-orang masih berharap dan bermimpi tentang barang mewah," katanya, menambahkan.