Jakarta, FORTUNE - Marketplace jual beli fashion preloved, Tinkerlust.com meluncurkan Tinkerlust Impact Report 2022. Laporan ini merupakan hasil riset dari tim Tinkerlust mengenai dampak jangka panjang fesyen terhadap lingkungan dan sosial.
Tinkerlust melakukan survei terhadap 665 responden di Indonesia dan menemukan bahwa sekitar 58 persen responden lebih suka membeli produk baru dibandingkan dengan barang bekas/preloved.
Adapun 63,46 persen responden lebih memilih membeli produk fast fashion karena dianggap lebih murah dan gayanya lebih masa kini. Atas dasar konsumerisme, pilihan ini diambil meskipun mereka sadar bahwa perilaku fast fashion ini dapat mengakibatkan penumpukan barang-barang.
Co-founder dan CEO Tinkerlust Samira Shihab menjelaskan, industri fashion dapat menyebabkan dampak lingkungan dan sosial yang membahayakan untuk jangka waktu yang lama.
“Kami merasa perlu untuk mensosialisasikan bagaimana sustainable fashion dapat menjadi solusi untuk lingkungan yang lebih baik dan menciptakan circular economy,” ujarnya dalam Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022, Selasa (15/11).
Artinya, fashion yang sudah tidak dipakai bisa diperjualbelikan, sehingga tidak menumpuk dan bisa menjaga nilai fashion itu sendiri selama mungkin.
“Besar harapan kami bahwa Tinkerlust Impact Report 2022 - Unlocking Fashion Sustainability & Circular Economy dapat membuka mata dari seluruh masyarakat maupun stakeholder yang berkaitan dengan industri fashion,” kata Co-Founder & COO Tinkerlust, Aliya Amitra.
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang mempraktikkan sistem ekonomi sirkular, dan diharapkan Impact Report ini dapat memberikan tambahan pengetahuan terkait gaya hidup berkelanjutan, serta membangkitkan semangat untuk berkontribusi secara positif kepada lingkungan.