Jakarta, FORTUNE - Ekosistem Kepulauan Galápagos yang kaya dan unik adalah rumah bagi spesies tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di belahan bumi yang lain.
Melalui Perpetual Planet Initiative yang didirikan sejak 2019, Rolex mendukung Mission Blue untuk menciptakan jaringan global untuk Hope Spots, yaitu area yang ekosistemnya krusial bagi keberlangsungan hidup dan masa depan lautan di Kepulauan Galápagos.
Ketika oceanographer legendaris yang juga pendiri Mission Blue, Sylvia Earle, pertama kali mengunjungi kepulauan itu pada tahun 1966, ia mengatakan bahwa kepulauan itu adalah “bagian laut yang paling banyak dihuni oleh ikan hiu, dan juga ikan-ikan lainnya” yang pernah ia kunjungi.
Namun di balik keistimewaan Kepulauan Galápagos, ternyata juga membuatnya rentan. Semakin banyak orang menemukan dan mengunjungi pulau-pulau tersebut, spesies invasif datang dan ancaman akan sumber daya lokal turut meningkat.
Earle kemudian menjalankan Mission Blue Hope Spots pertamanya pada tahun 2010; tempat dengan aneka ragam hayati yang melimpah yang menunjukkan bagaimana kerusakan yang disebabkan oleh manusia terhadap lautan dapat diperbaiki. Kini, ekspedisi terobosan yang dipimpin oleh Earle turut menambah pembuktian tentang perlunya peningkatan akan perlindungan laut.
Upaya Earle hadir di waktu yang sangat kritis. Ekuador mendirikan Cagar Laut Galápagos pada tahun 1998 dengan area yang meliputi 133.000 km2 perairan di kepulauan tersebut.
Namun, masih banyak hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan Galápagos dapat digunakan secara berkelanjutan selama bertahun-tahun yang akan datang oleh penduduk, wisatawan, dan nelayan.