Jakarta, FORTUNE - "Espada" adalah pedang yang digunakan torero untuk membunuh banteng. Dan Lamborghini Espada sangat mirip dengan bentuk tajam "espada". Tunggangan klasik ini dirancang oleh Marcello Gandini di Bertone, dengan inspirasi yang berakar pada dua mobil yang dipamerkan pada tahun 1967: Lamborghini Marzal dan mobil konsep Bertone Piranha.
Model ini menggunakan unibody semi-monocoque, terbuat dari baja lembaran tekan dan pipa baja berpenampang persegi. Sementara itu, pembuat mobil menggunakan aluminium untuk kap mesin untuk menjaga bobotnya agar tetap terkendali.
Melansir Autoevolution, Rabu (8/11) Lamborghini mempertahankan produksi Espada dari tahun 1968 hingga 1978. Satu dekade penuh di mana 1.227 model diluncurkan dari jalur perakitan melalui tiga seri berbeda, dengan seri pertama terungkap di Geneva Motor Show pada tahun 1968.
Espada Seri II memulai debutnya pada tahun 1970 di Brussels Motor Show, dengan tidak banyak ubahan di bagian luar. Kisi-kisi yang menutupi panel ekor kaca vertikal lenyap. Namun kabinnya mendapat dashboard baru, konsol tengah, dan setir di dalam kabin. Panel instrumennya berbentuk persegi panjang dengan pengukur bulat.
Lamborghini hadir dengan fasia berbingkai kayu yang memanjang di sepanjang lebar dasbor. Ventilasi kursi belakang yang lebih baik dan sandaran tangan tengah yang didesain ulang juga ada dalam menu. Namun, ada satu hal yang dipertahankan, yakni mesin V12 3,9 liter dari Miura yang dihubungkan dengan transisi manual lima kecepatan atau TorqueFlite otomatis tiga kecepatan, untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang.
Namun, tenaganya ditingkatkan hingga mencapai 350 tenaga kuda (355 PS), naik dari 325 tenaga kuda, karena rasio kompresi yang lebih tinggi. Output sama juga digunakan untuk Seri III. Semua komponen tampaknya tersusun dengan rapi di bawah kap mesin yang memanjang.