Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
250212_THE_SINGLETON_THE_GOURMAND_COLLECTION_S9_687 - 16x9.jpg
Tiga varian single malt yang terdapat di The Singleton Gourmand. (dok. Diageo Indonesia)

Intinya sih...

  • The Singleton meluncurkan The Singleton Gourmand, koleksi eksklusif tiga varian single malt.

  • Setiap whisky dalam koleksi ini memiliki rasa unik yang mendefinisikan karakternya masing-masing.

  • Kolaborasi dengan pastry chef Nicolas Rouzaud menciptakan tiga kue haute pâtisserie yang mencerminkan setiap ekspresi whisky.

Jakarta, FORTUNE - The Singleton meluncurkan The Singleton Gourmand, sebuah koleksi eksklusif yang terdiri dari tiga varian single malt. Diracik dengan cermat dan dimatangkan selama 42 tahun, koleksi ini terinspirasi dari cita rasa mewah hidangan penutup (dessert).

Hanya tersedia 136 set di seluruh dunia, dan kurang dari 20 set dialokasikan untuk kawasan Asia, The Singleton Gourmand otomatis menjadi barang koleksi yang sangat langka. 

Tiga whisky dalam The Singleton Gourmand punya rasa unik yang mendefinisikan karakter mereka masing-masing. Ada rasa fig dan chocolate ganache (46 persen ABV), crème brûlée karamel (45,3 persen ABV), dan black cherry gâteau (45,5 persen ABV).

Inovasi rasa The Singleton Gourmand sendiri dipimpin oleh master blender Dr. Craig Wilson. Bersama timnya, Wilson terus mengeksplorasi cara-cara baru untuk menghadirkan rasa yang tak terduga dan nuansa halus saat menikmati whisky.

Berbekal fasilitas tiga tempat penyulingan legendaris: Glen Ord (didirikan 1838), Dufftown (1896), dan Glendullan (1897), Wilson memiliki akses langka ke ribuan barel penyimpanan, memberinya kebebasan untuk bereksperimen dan mendorong batas rasa whisky.

“The Gourmand Collection mencerminkan selera para penikmat whisky masa kini yang semakin berkembang,” ungkap Wilson. Ia juga menjelaskan, The Singleton of Glen Ord 42 Year Old, Vintage 1981 yang telah dimatangkan selama 12 tahun dalam barel kayu ek Amerika dan Eropa, menjadi dasar dari koleksi edisi terbatas ini.

“Dalam upaya menghadirkan kenikmatan tak tertandingi, koleksi ini mendorong batas proses pengumuran whisky,” ujar Wilson, yang memperkenalkan tahap pengumuran kedua selama 29 tahun di berbagai barel pilihan dengan sangat hati-hati. 

Proses pengumuran tersebut menjadi yang terlama dalam sejarah The Singleton, sekaligus sesuatu yang sangat langka di industri whisky dan mampu menghasilkan single malt dengan tekstur yang luar biasa lembut serta profil rasa yang kaya dan berlapis.

Adapun dalam menciptakan rasa fig dan cokelat, Wilson mematangkan spirit baru di barel kayu Eropa sebelum menyelesaikan pengumurannya di barel anggur Priorat untuk menyempurnakan rasa. Hasilnya, cairan berwarna amber memancarkan kekayaan rasa dark chocolate, dipadu dengan lapisan rasa rempah, dan buah beri.

Sementara untuk rasa crème brûlée karamel, Wilson mematangkannya dalam barel kayu ek bekas bourbon dan grand cru yang terbakar dengan intens. Varian ini menawarkan rasa lembut karamel dan custard vanila, dengan sentuhan rasa kacang dan finishing yang halus.

Sebagai pelengkap, whisky black cherry gâteau dimatangkan dalam barel kayu ek bekas bourbon yang dibakar dengan kuat, lalu diselesaikan dalam barel anggur amarone. Varian ini dipenuhi dengan rasa gelap dan matang yang mengingatkan pada rasa cake klasik.

Kolaborasi dengan Nicolas Rouzaud

The Singleton berkolaborasi dengan pastry chef kenamaan yaitu Nicolas Rouzaud dari The Connaught, London. (dok. Diageo Indonesia)

Berbicara tentang cake, untuk menciptakan tiga kreasi edisi terbatas tersebut The Singleton bekerja sama dengan pastry chef kenamaan: Master Pâtissier Nicolas Rouzaud dari The Connaught, London.

Terinspirasi dari kompleksitas berlapis yang ada pada whisky, Rouzaud menciptakan tiga kue haute pâtisserie yang mencerminkan setiap ekspresi whisky, menghadirkan pengalaman multisensori yang langka sekaligus memikat.

Misalnya, pada varian fig dan coklat, cake ini terdiri dari sponge ringan dengan mousse lembut dan dasar yang renyah. Sementara pada crème brûlée karamel, flan pastry puff menyembunyikan krim karamel mewah dan inti vanila. Adapun untuk black cherry gâteau, dasar cokelat yang kaya membungkus ceri griottines lezat yang tersembunyi di tengahnya.

Koleksi The Singleton Gourmand Collection hanya tersedia 136 unit di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, koleksi ini terdapat di Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Indonesia. 

Peluncuran The Singleton Gourmand menjadi babak baru bagi jenama ini, yang terus mengejar rasa baru dalam pembuatan whisky dan memperkenalkan cara-cara baru yang menyenangkan untuk menikmatinya. (WEB)

Disclaimer:

Artikel ini bukan merupakan rekomendasi pembelian, keputusan adalah tanggung jawab masing-masing pembaca.

Editorial Team