Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) resmi mengumumkan rencana pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menerapkan strategi stabilisasi harga saham melalui skema greenshoe dan MVS. Apakah itu?
Turunnya harga saham emiten di bawah harga penawaran perdana jadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh para calon investor, seperti yang terjadi pada IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Harga saham BUKA telah tergerus sejak menghimpun dana IPO senilai US$1,5 miliar di pasar modal. Pada Selasa (15/3), saham BUKA terkoreksi 6,76 persen ke level 276 dengan kapitalisasi Rp28,45 triliun. Angka tersebut turun tajam bila dibandingkan kapitalisasi pasar BUKA pada hari perdagangan pertama, Agustus 2021, yakni Rp109 triliun dan harga saham IPO Rp850-- melansir Bloomberg.
Sama halnya Bukalapak, GoTo memutuskan menggelar IPO saat masih mencatatkan ‘rapor merah’. Kerugian perusahaan merger Gojek dan Tokopedia itu mencapai Rp8,2 triliun selama tujuh bulan pertama 2021. Terlebih, GoTo diproyeksikan masih akan merugi hingga 2024.
Lantas, bagaimana GoTo menyiasati agar harga sahamnya tetap stabil?