Jakarta, FORTUNE - Masih ada 35 perusahaan yang mengantre untuk mencatatkan saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Penilaian Bursa BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari segi klasifikasi aset, perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar) mendominasi antrean IPO saham hingga 21 Juni 2024.
"Lalu ada 8 perusahaan aset skala besar atau di atas Rp250 miliar dan 6 perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar," katanya dalam keterangan resmi kepada pers, dikutip Senin (24/6).
Adapun, mayoritas (33,3 persen) calon emiten itu merupakan perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals. Disusul oleh sektor perindustrian dan teknologi, dengan persentase jumlah calon emiten masing-masing 12,1 persen.
Berikut ini perincian daftar sektor calon emiten yang tengah bersiap melantai di BEI:
- 11 perusahaan sektor consumer non-cyclicals.
- 4 perusahaan sektor perindustrian.
- 4 perusahaan sektor teknologi.
- 3 perusahaan sektor kesehatan.
- 3 perusahaan sektor consumer cyclicals.
- 2 perusahaan sektor transportasi dan logistik.
- 2 perusahaan sektor properti dan real estate.
- 2 perusahaan sektor energi.
- 2 perusahaan sektor basic materials.
- 1 perusahaan sektor keuangan.
- 1 perusahaan sektor infrastruktur.
Hingga 21 Juni 2024, terdapat 25 emiten yang telah debut saham di BEI. Total dana yang mereka himpun mencapai Rp3,95 triliun.