Selain Amazon, Meta Platform—induk perusahaan Facebook dkk—telah lebih dulu melakukan buyback saham pada Oktober dan Desember. Raksasa media sosial itu menghabiskan US$19,2 miliar, lebih tinggi US$10 miliar dari perkiraan Nowak. Itu berhasil menurunkan jumalh saham terdilusi rata-rata 3 persen (yoy).
Di Indonesia, ada sejumlah emiten yang telah mengungkapkan rencana pembelian kembali saham pada 2022. Siapa saja?
1. BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana membeli kembali maksimal Rp3 triliun saham. Eksekusi rencana itu akan berjalan secara bertahap selama 18 bulan sejak persetujuan di RUPS, dengan asumsi periode 1 Maret 2022–31 Agustus 2023.
2. LPPF
PT Matahari Department Store Tbk juga akan melakukan pembelian kembali saham dengan nilai maksimal Rp500 miliar. Dalam lembar, perusahaan maksimal akan membeli 262,61 juta saham. Aksi korporasi itu berlangsung sejak 4 Februari–3 Mei 2022.
“Perseroan akan membatasi harga maksimal pembelian kembali saham 2022 sebesar Rp4.700 per saham,” tulis Direksi LPPF, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (10/2).
Manajemen menilai, saat ini nilai pasar perseroan kurang dihargai. Harapannya, buyback saham dapat meningkatkannya.
3. KINO
PT Kino Indonesia Tbk berencana membeli kembali sebanyak-banyaknya 20 juta lembar saham dengan nilai maksimal Rp100 miliar. Perseroan akan menggunakan kas internal.
Waktu pembelian dimulai sejak 3 Februari hingga 2 Mei 2022. Sementara itu, harga pembelian saham dibatasi paling tinggi Rp5.000 per lembar.
4. KLBF
PT Kalbe Farma Tbk juga membeli kembali maksimal 588 juta saham sejak Rabu (9/2) sampai 8 Mei 2022. Dana internal yang perseroan siapkan mencapai Rp1 triliun.
Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius berharap, buyback saham KLBF mampu membuat harganya kembali stabil. Khususnya saat pasar sedang fluktuatif.
“Serta memberi keyakinan kepada investor atas nilai saham perseroan secara fundamental,” katanya.