Jakarta, FORTUNE - Pasar modal Indonesia masih menunjukkan resiliensi tinggi di tengah dinamika perekomian global. Sejumlah capaian positif juga berhasil diraih, seperti pertumbuhan indeks Indonesia sebagai salah satu yang tertinggi di Asean.
Hingga 8 Agustus 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 7,68 persen pada level 7.086,849 dibandingkan dengan akhir tahun 2021.
Aktivitas perdagangan di bursa juga tercatat cukup positif, tercermin dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus telah mencapai Rp15,4 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 23,4 miliar saham.
Selain itu, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai 1,3 juta kali atau meningkat sebesar lebih dari 6,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi pencatatan efek sampai dengan 8 Agustus 2022, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menorehkan 38 pencatatan efek saham, 6 obligasi baru, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru sepanjang tahun 2022.
"Jika dilihat dari performa sisi supply hingga akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa bursa Asean lainnya," tulis manajemen BEI dalam keterangannya, Rabu (10/8).
Selain itu, per hari ini jumlah Perusahaan Tercatat bahkan telah melampaui 800 emiten, capaian terbesar bagi pasar modal Indonesia.