Jakarta, FORTUNE - PT Timah Tbk (TINS) telah membelanjakan 64% dari belanja modal atau atau capital expenditure (capex) 2021 untuk pembangunan smelter. Jumlah itu setara Rp1,21 triliun dari total Rp1,9 triliun capex yang dianggarkan sepanjang tahun ini. Realisasi biaya pembangunan smelter tersebut tercatat lebih tinggi dari perkiraan awal tahun yang hanya US$80 juta atau setara dengan Rp1,14 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Wibisono menjelaskan, angka realisasi tersebut sedikit lebih tinggi dari target lantaran adanya biaya-biaya lain. Namun menurutnya pembangunan tersebut masih berjalan sesuai rencana. Wibisono juga menyampaikan, pembangunan smelter ini dilakukan melalui kerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
"Capex terbersar berkaitan dengan pembanguan smelter. Dan capex untuk (smelter) ini sampai dengan Agustus 2021 penyerapannya sekitar 64 persen. Tapi dari sisi cash keluarnya yang ditagihkan pihak mitra dalam hal ini WIKA progresnya tidak selaras karena ada proses administrasi, berita acara dan sebagainya," kata Wibisono melalui video conference di Jakarta, Rabu (8/9).
Wibisono menambahkan, selain untuk pembangunan smelter, capex juga digunakan untuk perawatan sarana penunjang penambangan seperti perawatan kapal keruk dan kapal tambang lainnya.
