Jakarta, FORTUNE - Penyedia indeks bursa global, MSCI, merilis hasil evaluasi atau rebalancing yang akan berlaku efektif pada 25 November 2025. Sejumlah saham emiten Indonesia masuk di dalamnya: dari BRMS, BREN, RAJA, hingga KLBF.
Dalam keterangan resmi, MSCI menyebut terdapat tiga penambahan saham dengan kapitalisasi terbesar pada MSCI Emerging Markets Index. Salah satunya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) milik Prajogo Pangestu. Sementara dua lainnya adalah saham Zijin Gold International dan GF Securities Co H dari Cina.
"64 efek akan ditambahkan dan 64 lainnya akan dihapus dari MSCI ACWI Index," demikian dikutip dari pengumuman MSCI, Kamis (6/11).
Secara total, ada 8 saham emiten Indonesia yang berhasil masuk ke dalam indeks MSCI November 2025. Itu mencakup 2 saham di MSCI Indonesia Global Standard (PT Bumi Resources Minerals Tbk/BRMS dan BREN) dan MSCI Indonesia Small Cap (PT Dharma Satya Nusantara Tbk/DSNG, PT Energi Mega Persada Tbk/ENRG, PT MNC Studios International Tbk/MSIN, PT Rukun Raharja Tbk/RAJA, PT Solusi Sinergi Digital Tbk/WIFI, dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF).
Sementara itu, ada 5 saham emiten Indonesia yang dihapus dari indeks MSCI, yakni:
KLBF dan PT Indofood CBP Sukses Mamur Tbk (ICBP) dari MSCI Indonesia Global Standard.
BRMS, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), dan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) dari MSCI Indonesia Small Cap.
