Jakarta, FORTUNE – Emiten batu bara milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), membeli kembali saham (buyback saham) berukuran jumbo, yakni Rp4 triliun secara maksimal, Rabu (15/2).
Mengutip keterbukaan informasi, periode pembelian kembali saham ADRO berjalan hingga 15 Mei 2023. Aksi itu ditopang oleh kas internal perseroan, yang mencapai US$3,3 miliar per kuartal III-2022. Perseroan menyatakan itu cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, dan biaya buyback saham.
“Dengan posisi dan kinerja keuangan perseroan yang solid saat ini, perseroan yakin pembelian kembali saham tidak akan berdampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan di masa mendatang,” demikian keterangan perusahaan itu dalam prospektus, dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika dana yang dialokasikan untuk membeli kembali saham telah habis atau jumlah saham yang akan dibeli ulang telah terpenuhi, maka Adaro akan mengumumkan keterbukaan informasi tentang penghentian aksi korporasi tersebut.
Setelah pengumuman buyback, saham ADRO menguat 5,30 persen ke level Rp2.980 pada Rabu pukul 10.30 WIB. Data RTI Business menunjukkan volume transaksi ADRO mencapai 102,01 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp304,09 miliar dan frekuensi transaksi 13.401 kali.