Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia sekaligus Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Airlangga Hartarto menyoroti masalah judi online (judol) yang berdampak terhadap likuiditas pasar.
"Jadi kalau tadi Pak Arman [Ketua Umum AEI] khawatir ke kripto, nah ini ada yang lebih mengkhawatirkan lagi, judol," katanya di HUT Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ke-36 di BEI, Jumat (13/12). "Angka yang digembar-gemborkan itu Rp900 triliun [pada 2024]."
Angka itu melejit dari 2023. Dikutip dari situs Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap, perputaran uang terkait judol berjumlah Rp327 triliun. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian di pasar saham per 12 Desember 2024 (yakni Rp12,11 trilliun), angka tersebut jauh lebih tinggi.