Jakarta, FORTUNE – Kebijakan moneter menyeret Amerika Serikat (AS) mendekati resesi ekonomi pada 2023. Kondisi itu akhirnya memicu kondisi bearish di bursa setempat. Lantas, apakah hal tersebut akan berdampak terhadap pasar modal Indonesia?
IHSG sempat terkena imbas dari kejatuhan indeks ekuitas AS. Namun, Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia berpendapat, sentimen utama yang menekan IHSG selama masa bearish global adalah penurunan pendapatan indeks.
Ke depan, Analis Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pendapatan IHSG akan terus naik pada 2022 dan 2023, disokong oleh kondisi ekonomi nasional. Itu tercermin dalam perkiraan Bank Dunia terbaru, yang masing-masing diproyeksi naik 5,1 persen (YoY) dan 5,3 persen (YoY) pada 2022 dan 2023.
“Oleh karena itu, menurut kami, bear market AS saat ini harusnya tak menyeret IHSG,” jelas para Analis Mirae dalam riset, dikutip Selasa (26/7).