Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi dalam jangka waktu pendek, Rabu (8/2), karena aliran dana asing belum optimal.
Memang, masih ada peluang IHSG menguat terbatas berkat sentimen musim rilis kinerja emiten sepanjang 2022 dan data perekonomian. Namun, tekanan belum sepenuhnya hilang.
“Momentum koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian, mengingat saat ini masih awal tahun,” kata CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, dalam risetnya.
Dia memproyeksikan IHSG akan melaju pada kisaran support 6.878 dan resisten 7.002. Saham pilihannya meliputi: TLKM, TBIG, PWON, ASRI, ICBP, BBRI, BBCA, dan UNVR.
Tim Analis CGS-CIMB Sekuritas juga memprediksi IHSG cenderung melemah karena bergerak sideways. Level resistennya 6.950 dan 6.980, sedangkan support-nya 6.900 dan 6.878. Saham pilihan mereka adalah HRUM, ANTM, PNLD, BTPS, ICBP, dan AKRA.
Kemarin sore (7/2), IHSG ditutup naik 0,89 persen pada level 6.935 berkat sentimen positif penguatan harga komoditas energi, baik batu bara maupun minyak mentah. Rilis data ekonomi yang melampaui ekspektasi pun menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks acuan saham.