Analis: Harga Emas Diprediksi Turun, Efek Hasil Laporan Inflasi AS

Jakarta, FORTUNE - Hari ini, pasar emas menghadapi tantangan baru setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Andrew Fischer, selaku analis dari Dupoin Indonesia, menyatakan bahwa harga emas berpotensi besar untuk terus menurun. Analisis Fischer ini didasarkan pada beberapa faktor ekonomi global yang memengaruhi pergerakan emas di pasar internasional.
Salah satu alasan utama yang disebutkan oleh Fischer adalah pengaruh dari laporan inflasi terbaru yang lebih rendah dari ekspektasi. Inflasi yang lebih rendah ini biasanya dianggap positif bagi emas, karena logam mulia ini sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, kali ini, reaksi pasar berbeda.
Menurut Fischer, para investor tampaknya telah memindahkan fokus mereka dari emas ke aset lain. Hal ini terjadi karena emas sudah mencapai harga tertinggi sebelumnya yang sama, sehingga daya tariknya sebagai investasi mulai berkurang. Fischer menjelaskan bahwa emas tidak lagi menunjukkan kekuatan untuk melanjutkan kenaikan harga, yang mengindikasikan adanya potensi penurunan yang lebih lanjut.
Fischer menekankan bahwa arah tren harga emas telah berubah dari tren kenaikan menjadi tren penurunan. "Setelah mencapai puncaknya, harga emas cenderung mengalami koreksi yang cukup signifikan," kata Fischer, Kamis (15/8). Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga emas mulai kehilangan momentum, dan ini merupakan tanda-tanda awal dari tren penurunan yang lebih dalam.