Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi emas (unsplash/Zlataky.cz)

Jakarta, FORTUNE - Harga emas minggu ini diprediksi akan terus bergerak dalam tren bullish yang kuat,  didorong oleh beberapa faktor fundamental dan teknikal yang menunjukkan sinyal positif. Menurut analisis Andrew Fischer, Dupoin Indonesia, menyatakan peluang kenaikan harga emas masih cukup tinggi. 

Fischer menyatakan, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan penurunan harga dalam waktu dekat. Namun, ia juga mengingatkan bahwa situasi dapat berubah tergantung pada data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, khususnya Indeks Harga Konsumen (CPI/Consumer Price Index) AS, yang kemungkinan besar akan menjadi faktor penentu arah harga emas ke depannya.

Data CPI AS yang akan dirilis minggu ini menjadi fokus utama bagi para investor dan analis, karena data ini sering kali digunakan sebagai acuan untuk kebijakan moneter Federal Reserve. Jika data menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat memicu spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga, yang biasanya memberikan dorongan tambahan bagi harga emas. Fischer mencatat bahwa ekspektasi penurunan suku bunga semakin kuat setelah beberapa komentar dari para pejabat The Fed, yang mengindikasikan bahwa inflasi mungkin sudah cukup terkendali untuk memungkinkan pelonggaran kebijakan moneter.

Selain faktor teknikal, Fischer juga mencatat bahwa pasar emas saat ini masih stabil setelah mengalami kenaikan tajam pada sesi sebelumnya. Pada hari Jumat (9/8), harga emas di pasar spot tercatat turun tipis sebesar 0,1% menjadi $2.422,99 per ounce, setelah sebelumnya mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,9% pada hari Kamis. Meskipun demikian, emas batangan mengalami penurunan sekitar 0,8% secara mingguan, menandai penurunan mingguan terbesar sejak 7 Juni.

Editorial Team