Dalam dunia investasi khususnya di pasar saham, dua pendekatan utama yang sering digunakan oleh investor untuk menganalisis dan memilih saham adalah analisa top-down dan bottom-up. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Cara analisis investor bisa jadi tidak sama. Ada yang cocok dengan analisis top-down, tapi ada juga yang lebih cocok dengan analisis bottom-up. Jadi, setiap investor punya analisis yang berbeda dalam melihat peluang investasi.
Lantas, manakah yang sebaiknya dipilih dari analisis top-down vs bottom-up? Cari tahu dalam ulasan berikut ini.