Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
logo unilever (unilever.com)

Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 20,3 triliun, turun 5,45 persen hingga semester I 2023. Kinerja itu diikuti dengan penurunan laba bersih sekitar 19,59 persen menjadi Rp 2,75 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,42 triliun.

Presiden Direktur Unilever Ira Noviarti, mengatakan penurunan kinerja tersebut salah satunya disebabkan disrupsi kinerja channel e-commerce di kuartal kedua. Sedikitnya,ada sepertiga pemain utama menutup operasionalnya di Indonesia, seperti JD.ID dan Mitra Tokopedia. Hal ini berkontribusi 2,5 persen terhadap penurunan volume perusahaan.

Di sisi lain, kebijakan kenaikan harga yang dilakukan perseroanpada kuartal II tahun lalu sebesar 14-15 persen untuk respons atas tingginya inflasi dan kenaikan harga komoditas untuk mempertahankan profitabilitas, justru tak diikuti kompetitor. Ini menyebabkan konsumen akhirnya bergeser membeli produk  jenis serupa dengan harga dan ukuran yang lebih terjangkau. 

Oleh sebab itu, selama beberapa kuartal terakhir, perseroan kembali menurunkan harga untuk menjaga pangsa pasar. "Empat kuartal terakhir kami melakukan intervensi harga untuk memastikan brand kami memiliki daya saing yang kuat. Meskipun demikian, kami masih berhasil melindungi margin Perseroan," kata Ira dalam paparan kinerja virtual, Senin (24/7) petang.  

Unilever bakal memperkuat daya saing melalui eksekusi lima strategi prioritas, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, Memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment. Membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Penerapan e- everything di semua lini bisnis; dan menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Kategori produk

Editorial Team

EditorEkarina .

Tonton lebih seru di