Jakarta, FORTUNE - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan laba bersih Rp1,86 triliun dalam laporan tahunan perseroan 2021. Capaian tersebut tumbuh 62 persen dibandingkan periode 2020 yang mencapai Rp1,15 triliun.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin (24/5), manajemen Antam mengumumkan penetapan penggunaan laba bersih untuk diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan, yaitu dividen 50 persen atau Rp930.871.496.771.
"Sisanya sebesar 50 persen atau Rp930.871.496.771 dicatat sebagai saldo laba," demikian manajemen Antam dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (25/5).
Lebih lanjut, manajemen Antam menjelaskan bahwa kinerja positif yang dicapai sepanjang tahun lalu tak lepas dari upaya perseroan untuk melakukan inovasi di bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Pertumbuhan perfoma ANTAM pada 2021 secara umum tecermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun. Capaian tersebut tumbuh 79 persen jika dibandingkan EBITDA 2020 yang sebesar Rp3,19 triliun.
Sepanjang tahun lalu, Antam juga mampu mencatatkan nilai penjualan Rp38,44 triliun, tumbuh 40 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp27,37 triliun.
Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor perusahaan tumbuh 42 persen pada 2021 dengan capaian laba kotor Rp6,36 triliun.
"Capaian positif laba kotor dan laba usaha Perusahaan mendukung pencapaian laba bersih Antam tahun 2021 sebesar Rp1,86 triliun," jelas perseroan.