Jakarta, FORTUNE – Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin untuk ketiga kalinya sepanjang 2025.
Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa bahwa semua orang sepakat bahwa inflasi terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja telah melemah sehingga akan ada risiko lebih lanjut. Pernyataan ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja masih menjadi fokus utama kebijakan moneter AS.
Di pasar global, arah kebijakan The Fed tidak hanya dipengaruhi tindakan pemangkasan suku bunga, tetapi juga komunikasi mengenai prospek tahun berikutnya. Dot plot FOMC terbaru mengindikasikan bahwa hanya satu pemangkasan suku bunga di 2026, berbeda dari ekspektasi dua kali yang sebelumnya diasumsikan pasar.
Perubahan ekspektasi inilah yang memengaruhi aliran modal dan sentimen di negara berkembang, termasuk Indonesia. Lantas, apa dampak pemangkasan suku bunga The Fed terhadap perekonomian Indonesia?
