Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Jakarta, FORTUNE - Di dunia finansial, ada istilah earning per share atau EPS. Itu mengacu pada hasil pembagian dari laba perusahaan dan total saham beredarnya. Makin tinggi nilai EPS, maka perseroan dinilai makin menguntungkan.

Melansir Investopedia, EPS merupakan gambaran dari profit yang perusahaan hasilkan tiap lembar saham. Itu juga menjadi metrik umum untuk memproyeksikan valuasi perusahaan itu.

Sama dengan metrik keuangan lain, laba per saham penting dibandingkan dengan milik kompetitor serupa di industri. 

Lebih lanjut, ternyata ada berbagai cara untuk memperoleh nilai laba per saham. Contohnya, penghitungan berbasis dilusi atau pengecualian pos luar biasa. Tapi, secara terperinci, berikut cara menghitung laba per saham perusahaan.

Ilustrasi cara hitung EPS

ilustrasi grafik pasar saham (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

EPS juga sama seperti selisih antara laba bersih dan dividen preferen, lalu dibagi jumlah rata-rata saham biasa yang beredar.

Contohnya, Perusahaan A mencetak laba bersih senilai Rp15,5 miliar pada 2021. Sementara dividen saham preferennya mencapai Rp2,0 miliar; dengan rerata saham biasa beredar 10,2 miliar.

Maka, rumus mencari EPS-nya adalah:

EPS = (Rp15,5 miliar - Rp2,0 miliar) / 10,2 miliar = Rp1,3.

Artinya, laba per saham dari Perusahaan A adalah Rp1,3.

Pentingnya laba per saham

Topics

Editorial Team

Tonton lebih seru di