Apa itu Saham Tidak Likuid dan Mengapa Itu Penting?

Jakarta, FORTUNE - Apa itu saham tidak likuid? Lalu, apa saja penyebab yang membuat likuiditas saham tersebut tidak baik?
Jika terjun ke dunia investasi, maka Anda akan banyak mendengar istilah saham likuid dan tidak likuid. Karakteristik keduanya berbeda, pun begitu dengan tingkat pengembaliannya. Karena itu, penting untuk mengenali likuiditas dari saham yang akan Anda beli.
Adapun, mengacu pada jurnal oleh Hendrawaty (2010), likuiditas saham mengacu pada ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal sepanjang periode tertentu. Makin tinggi frekuensinya, maka makin likuid sahamnya.
Melansir situs web MNC Sekuritas, saham likuid berarti perdagangannya aktif, terbukti melalui antrean pesanan berdasarkan harga permintaan (bid price) dan penawaran (offer), bid offer split, serta lot saham yang diperjual–belikan.
Mengapa likuiditas saham penting?
Sebagai investor ataupun trader, Anda tentu membidik target mewujudkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu, bukan? Baik itu jangka panjang maupun pendek.
Apabila Anda membeli saham tidak likuid dalam portofolio, maka ke depannya akan sulit untuk memperjualbelikannya. MNC Sekuritas dalam lamannya menjelaskan, itu terjadi karena total permintaan-penawarannya tak banyak, serta jumlah saham beredarnya kecil.
Selain itu, harga sahamnya pun relatif stagnan atau tidak bergerak. Dus, bila Anda menginginkan tingkat pengembalian tinggi dalam jangka waktu pendek, hindarilah saham tidak likuid.