Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Arkora Hydro. (Dok. Arkora Hydro)
Arkora Hydro. (Dok. Arkora Hydro)

Jakarta, FORTUNE - Emiten energi baru terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), mendirikan anak usaha baru, PT Arkora Energi Indonesia (AEI).

AEI didirikan melalui dua anak usaha perseroan, yakni PT Hydra Sulawesi (HS) dan PT Arjuna Hidro (AH), pada 18 Februari 2025. HAS menyetorkan saham sebanyak 2.499 dengan nilai Rp2,49 miliar (99,96 persen) sebagai modal. Sementara itu, AH menyertakan 1 saham bernilai Rp1 miliar (0,04 persen.

"Pendirian PT AEI, melalui HS dan AH yang menjadi pemegang saham, menjadikan perseroan secara tidak langsung memiliki kepemilikan saham kepada PT AEI sebesar 99 persen," jelas Corporate Secretary, Ricky Hartono dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/2).

Sejalan dengan pengumuman pembentukan anak usaha baru, Arkora Hydro juga mengungkapkan pergantian nama anak usaha, yakni PT Arkora Luwu Timur Mandiri menjadi PT Arkora Energi Merah Putih. Itu juga dilakukan pada 18 Februari 2025.

Perubahan nama entitas anak itu sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Saham ARKO menguat 1,06 persen ke harga Rp950 pada Rabu pukul 14.55 WIB. Dikutip dari IDX Mobile, transaksi transaksinya mencapai 42.800 kali, dengan nilai transaksi Rp40,3 juta, dan frekuensi transaksi 53 kali.

Penguatan hari ini merupakan yang ketiga kalinya sejak 17 Februari 2025. Adapun, selama seminggu belakangan, harga saham ARKO juga telah naik 4,40 persen.

Fokus Arkora Hydro di 2025

Pada paparan publik, ARKO mengumumkan, perseroan akan fokus pada penyelesaian dua proyek baru pada 2025, yakni Kukusan 2 dan Tomoni. Pada Desember 2024, proyek itu sudah berada dalam tahap konstruksi.

Salah satu yang menjadi konsentrasi perseroan dalam kedua proyek itu adalah mempelajari cara melindungi spesies ikan sidat yang bermigrasi di sekitar area pembangkit. Dus, perseroan mengembangkan studi seperti fish ladder.

Selaain itu, ARKO juga membangun koridor khusus di sekitar area pembangkit agar satwa dapat menyeberang dengan aman. "Tujuan utamanya adalah mencapai keseimbangan antara operasi proyek dan dampaknya terhadap masyarakat serta lingkungan," jelas Manajemen ARKO, dikutip Rabu.

Editorial Team