Jakarta, FORTUNE - PT Barito Pasific Tbk (BRPT), emiten induk usaha Barito Group, mengucurkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$480 juta atau setara Rp8,04 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BRPT, David Kosasih, menyatakan mayoritas pengeluaran capex dialokasikan untuk proyek yang sedang dijalankan, khususnya oleh PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
“Ada pembangunan pabrik, ada peningkatan kapasitas juga di aset geotermal kami, tentunya seminggu lalu juga ada akusisi yang kami lakukan,” ujarnya dalam paparan publik BRPT, Rabu (12/11).
Sementara itu, melalui pemaparannya, terdapat proyek CDIA yang sedang berjalan, yakni pembangunan pabrik Chlor alkali dan Ethylene dichloride (CA-EDC) di Cilegon, yang progres pembangunannya kini telah mencapai 33 persen.
Proyek ini ditargetkan rampung dan dapat beroperasi pada 2027.
“Proyek ini berpotensi meningkatkan pertahanan pasokan bagi sektor manufaktur nasional dan memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan di jangka panjang serta daya saing Indonesia di tingkat regional,” ujarnya.
Sementara itu, pada Oktober 2025, Chandra Asri telah mengakuisisi jaringan ritel stasiun pengisian bahan bakar Esso milik ExxonMobil di Singapura, yang mencapai 60 stasiun ritel.
“Langkah strategis ini menandai masuknya Chandra Asri ke sektor clear energy memperluas portofolio kami dari produksi hingga ke konsumen,” katanya.
Selain itu, dengan besarnya potensi kapasitas pada portofolio renewable energy, roadmap perusahaan mengoperasikan total kapasitas sebesar 1 GW pada akhir 2025.
“Seiring dengan medium to long term plan, kami harapkan kami dapat mengoperasikan hampir 2 GW di tahun 2030,” ujarnya.
Dari segi keuangan, BRPT membukukan peningkatan pendapatan 232 persen (YoY) menjadi US$5,56 miliar pada kuartal-III 2025.
Sementara itu, laba bersih perseroan tumbuh menjadi US$582 juta, melesat 2.055,6 persen dibandingkan dengan US$27 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Pada perdagangan hari ini, saham BRPT melesat 250 poin atau 7,08 persen menjadi Rp3.780.
