Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Rabu (12/11), setelah ditutup melemah 0,29 persen di level 8.366 kemarin (11/11) sore.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), Reza Diofanda, mengatakan, setelah terkoreksi 2 hari beruntun akibat aksi pengambilan keuntungan (profit taking), IHSG kini berada di dekat level support-nya, yakni 8.350 dengan potensi rebound jangka pendek menuju resisten terdekat di 8.440.
"IHSG berpotensi menguat didorong data IPR September yang naik 3,7 persen (YoY) ke 218,3 dan proyeksi Oktober meningkat ke 219,7 atau 4,3 persen (YoY)," kata Reza dalam riset hariannya.
Di tengah proyeksi tersebut, Reza dari BRIDS menyoroti saham-saham berikut ini: TOWR, TOBA, dan ISAT.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas masih memperkirakan IHSG hari ini terkoreksi dan menguji level 8.300. Secara teknikal, indikator stochastic RSI membentuk death cross di area overbought.
"Volume jual meningkat dan didukung oleh garis A/D yang menunjukkan terjadi distribusi," kata tim riset Phintraco Sekuritas.
Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, meliputi: ERAA, GZCO, PGAS, ISAT, dan INDY.
Lebih lanjut, tim riset Phintraco Sekuritas menggarisbawahi sejumlah sentimen yang mempengaruhi pasar, yakni: penjualan ritel domestik yang tumbuh 3,7 persen (YoY) pada September, meningkat dari 3,5 persen (YoY) pada Agustus 2025 (11/11). Kenaikan itu merupakan pertumbuhan positif yang terjadi selama enam bulan berturut-turut.
Di lain sisi, ada pula sentimen dari penurunan penjualan mobil domestik sebesar 4,4 persen (YoY) menjadi 74,019 unit pada Oktober 2025, dari penurunan 15,1 persen (YoY) pada September 2025.
"Meskipun ini merupakan penurunan selama enam bulan berturut-turut, namun laju penurunannya mulai melambat, serta volume penjualannya merupakan level teringgi sejak Desember 2024," kata tim Phintraco.
Selama periode Januari-Oktober 2025, penjualan mobil turun 10,6 persen (YoY) menjadi 635.844 unit. Dari Jerman (12/11) akan dirilis data wholesale prices bulan Oktober 2025 yang diperkirakan sebesar 0,3 persen (MoM) dan 1,1 persen (YoY) dari 0,2 persen (MoM) dan 1,2 persen (YoY) pada September 2025.
Sementara itu, AS dan Swiss hampir mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor sebesar 39 persen atas produk Swiss yang masuk AS.
