Jakarta, FORTUNE - Minat masyarakat terhadap investasi aset kripto di dalam negeri cukup tinggi. Meski begitu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menyakini aset digital tersebut bukan pesaing pasar modal Indonesia.
"Kripto bukan kompetitor bursa karena risknya berbeda," kata Iman dalam Konferensi Pers Akhir Tahun, Kamis (29/12) sore.
Menurutnya, profil risiko investor pasar modal dan kripto memiliki karakteristik yang berbeda, sama halnya dengan deposito perbankan. Hal ini yang menjadikan minat investor terhadap instrumen investasi bervariasi.
Ketimbang bersaing, BEI lebih memilih berfokus pada literasi dan sosialisasi investasi bagi investor. Dengan begitu, yang menjadi fokus bursa ke depan bukan hanya dari segi penambahan jumlah, tetapi juga peningkatan pemahaman investor terhadap instrumen investasi yang dipilih.
"Sehingga investor yang bermain saham mengerti risikonya," kata Iman.