Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IPO PT Habco Tranc Maritima Tbk. (HATM)

Jakarta, FORTUNE - Emiten angkutan laut untuk barang umum, PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), membidik pendapatan sebesar Rp1,06 triliun pada 2025. Target ini naik 26,16 persen dari target sebelumnya pada 2024 yang sebesar Rp841,10 miliar. 

Tahun lalu, HATM berhasil membukukan pendapatan Rp748,19 miliar.

Meskipun tidak berhasil mencapai target yang  telah ditetapkan pada 2024, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan 29,97 persen dari Rp575,67 miliar pada 2023.

Di sisi lain, laba bersih perseroan pada 2024 terdesak dan terdampar pada level Rp141,53 miliar, atau setara dengan penurunan 28,58 persen dibandingkan dengan capaian pada 2023 yang sebesar Rp198,17 miliar.

Kendati demikian, perseroan tetap mematok peningkatan laba bersih menjadi Rp298,24 miliar pada 2025.

Direktur HATM, Rita, mengatakan tidak tercapainya target 2024 dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya cuaca
ekstrem, yang menghambat aktivitas bongkar-muat kapal, sehingga berujung pada perpanjangan antrean dan menghasilkan penumpukan kapal. Selain itu, kapal yang disewa oleh perseroan dari pihak ketiga juga mengalami masalah.

“Untuk cuaca itu sesuatu yang tidak bisa kami prediksi. Cuma, kami harapkan untuk tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Yang congestion [kemacetan] juga tergantung dari pelabuhan bongkar dan pelabuhan muat,” demikian Rita dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/3).

Target tersebut akan didorong oleh rencana perseroan mengalokasikan belanja modal senilai Rp500 miliar. Secara terperinci, Rp400 miliar akan digunakan untuk belanja dua unit kapal, dan Rp100 miliar sisanya akan digunakan untuk docking (proses pemindahan dari laut ke atas dermaga) lima kapal.

Dana belanja modal tersebut berasal dari rights issue.

Penambahan kapal-kapal tersebut juga akan menggantikan posisi kapal-kapal yang akan docking. Dengan demikian, kapal-kapal baru tersebut akan menjaring kontrak-kontrak baru. 

“Kami berusaha menjaga kepercayaan dari pihak customer/klien bahwa kami tetap bisa menyediakan kapal pengganti walaupun sedang melakukan docking,” ujar Direktur Utama HATM, Andrew Kam.

Editorial Team