Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membidik pertumbuhan pendapatan 25 persen (YoY) menjadi Rp5,2 triliun tahun ini dari tahun sebelumnya Rp4,1 triliun. Target ini ditetapkan di tengah berbagai tantangan di industri ritel, seperti dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini.
“Kami optimis bisa tercapai rencana tersebut,” kata Direktur Ramayana, Andreas Lesmana,dalam paparan publik virtual, Rabu (21/9).
Dia mengatakan, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) akan jadi hambatan tersendiri untuk meraih target seiring daya beli para konsumen Ramayana yang berisiko tertekan akibat kenaikan berbagai harga barang di pasar.
Komisaris Independen Ramayana, Koh Boon Kim, menambahkan, “Kelihatannya untuk demand dari masyarakat kelihatan sedikit pull back dalam penjualan.”
Kendati begitu, ia tetap optimis mendorong penjualan, apalagi didukung oleh proyeksi kenaikan penjualan di kuartal ketiga 2022 yang dinilai signifikan ketimbang periode serupa tahun lalu.
“Estimasi kami, jelang kuartal keempat, kami akan dorong (penjualan) supaya target kami untuk mencapai pertumbuhan penjualan tahunan bisa mencapai 22 sampai 25 persen,” jelasnya.