Jakarta, FORTUNE - Perusahaan konglomerasi, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan kenaikan laba bersih 10 persen menjadi Rp25,69 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Pertumbuhan kinerja perseroan ditopang oleh sejumlah divisi bisnis Grup, terutama otomotif dan jasa keuangan.
Mengutip laporan keuangan, Astra Group pada sembilan bulan pertama 2023 membukukan pendapatan bersih Rp240,9 triliun, meningkat 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina, laba bersih Grup Astra mencapai Rp26,1 triliun, 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup meningkat sebesar 10 persen menjadi Rp25,7 triliun, dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2022. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama divisi otomotif dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham persen pada 30 September 2023 sebesar Rp4.713, turun 1 persen dibandingkan pada 31 Desember 2022. Sementara kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, tercatat sebesar Rp14,6 triliun per 30 September 2023, dibandingkan dengan Rp35,1 triliun pada akhir tahun 2022.
Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup tercatat sebesar Rp50,4 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022.
“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan pascapandemi yang terus berlanjut," kata Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, Rabu (1/11).