Jakarta, FORTUNE - Setelah Amerika Serikat melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Utama di Iran, pasar keuangan global secara spontan turut mengalami guncangan. Ini terjadi seiring dengan reaksi kekhawatiran investor eskalasi perang akan meluas sehingga mempengaruhi pasokan minyak global.
Guncangan ini tak terkecuali dialami oleh pasar bitcoin, yang mana aset digital ini sempat merosot 4,13 persen ke level US$99,237 pada Minggu (22/6).
Kendati demikian Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin menilai pergerakan kripto saat ini termasuk defensive dan mulai menemukan kembali keseimbangan baru setelah reaksi awal atas risiko geopolitik akhir pekan, sambil menunggu perkembangan lanjutan.
Bitcoin pada hari ini terlihat mulai mengalami pemulihan dan diperdagangkan di kisaran US$100.500–US$101.400, dengan altcoin seperti ETH, XRP, dan SOL juga mulai pulih dari penurunan akhir pekan kemarin.
"Bertahannya bitcoin di level harga saat ini terjadi di tengah berbagai sentimen negatif dan ketidakpastian tersebut mengindikasikan kekuatan pasar yang semakin solid, kondisi yang dapat mendukung berlanjutnya reli yang ada pada siklus ini," kata Fahmi, Senin (23/6).
Menurutnya, investor mulai memantau kemungkinan agresi militer lanjutan AS ke Iran denga probabilitas yang dipredksi seperti Polymarket atau sudah menurun dari puncak kekhawatiran pasca serangan awal.