Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi bubble burst. (Shutterstock/JFunk)

Jakarta, FORTUNE – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh sejumlah startup—Zenius, LinkAja, dan JD.id—menjadi perbincangan beberapa waktu terakhir. Sampai ada yang menghubungkan fenomena itu dengan bubble burst.

Namun, menurut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, yang terjadi saat ini bukanlah fenomena bubble burst yang pernah terjadi pada periode 1990-an. Ia justru melihat situasi saat ini sebagai situasi normal.

Sama seperti usaha rintisan lain, tak semua startup bisa berhasil dalam bisnis ini. Setidaknya, 10 persen startup teknologi tak dapat bertahan melebihi tahun pertama; sedangkan 90 persen lain gagal melampaui lima tahun berikutnya.

“Ini sesuatu yang biasa (bukan bubble burst). Bedanya ini baru, banyak eksposure media, jadi ekspektasinya tinggi. Jadi kayak ‘ini ada sesuatu luar biasa’, padahal ya biasa-biasa saja,” ujarnya di salah satu program media swasta, dikutip Selasa (31/5).

Lantas, apa itu bubble burst yang banyak diperbincangkan karena maraknya PHK startup dan tertekannya sektor teknologi global?

Bubble Burst dan 5 Tahapannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di