Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Jakarta, FORTUNE – PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk membidik perbaikan kinerja tahun ini. BUMN sektor konstruksi itu telah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis demi memperkuat neraca keuangan.

“PP membidik perolehan laba bersih perusahaan tumbuh sekitar 18 persen dan kontrak baru tumbuh sekitar 47 persen pada 2022 ini dibandingkan realisasi 2021,” demikian pernyataan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP, Agus Purbianto, dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip pada Jumat (21/1).

Pada kuartal ketiga 2021, PP beroleh laba Rp129,42 miliar, atau naik 207,4 persen dari Rp42,09 miliar pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sebagai perbandingan, laba perseroan pada triwulan ketiga 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 sebesar Rp519,24 miliar.

Pendapatan BUMN tersebut pada Juli-Agustus 2021 naik 10,8 persen menjadi Rp11,21 triliun. Kondisi itu berkat pendapatan utama dari konstruksi yang tumbuh 8,2 persen menjadi Rp10,55 triliun.

Demi mencapai target pertumbuhan, kata Agus, perseroan menyiapkan berbagai strategi kebijakan, yaitu perluasan penetrasi pasar khususnya pada sektor unggul, fokus pada portofolio pemerintah dan BUMN, peningkatan investasi, dan peningkatan balance sheet dengan berkhidmat pada asset recycling. Berikut perincian sejumlah strateginya.

Pengelolaan investasi

Strategi peningkatan pengelolaan investasi diterapkan dengan mengoptimalkan program investasi di Kawasan Industri Terpadu (“KIT”) Batang, kata Agus. Perseroan punya peluang kontrak baru konstruksi dari investasi tersebut, yakni dari pekerjaan infrastruktur maupun pembangunan pabrik.

PTPP masih memiliki berbagai kesempatan untuk menggarap sejumlah proyek konstruksi lainnya di KIT Batang, seperti pematangan lahan seluas 2.650 Ha, pembangunan pengelola dan sarana ibadah, pembangunan pabrik siap pakai, dryport, seaport, jetty, dan pembangunan infrastruktur dan utilitas lainnya.

Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa, dalam keterbukaan informasi pada Senin (17/1), mengatakan PTPP membidik perolehan kontrak baru senilai Rp31 triliun tahun ini, meningkat dari Rp21 triliun tahun sebelumnya. Perolehan kontrak baru itu bakal berasal dari pengerjaan gedung, jalan dan jembatan, industri dan lainnya.

Asset recycling

Editorial Team

Tonton lebih seru di