Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Grafik pergerakan saham
Ilustrasi investasi saham (unsplash.com/Maxim Hopman)

Intinya sih...

  • Capital loss adalah kerugian modal yang terjadi ketika nilai suatu aset berkurang, baru terealisasi saat penjualan.

  • Penyebab capital loss antara lain kinerja perusahaan buruk, fluktuasi pasar, kurang diversifikasi, analisis kurang tepat, dan kondisi ekonomi lesu.

  • Dampak capital loss bagi investor meliputi kerugian finansial, penurunan performa portofolio, mengganggu stabilitas keuangan pribadi, kehilangan peluang investasi lain, dan menurunnya minat untuk berinvestasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah Anda menjual aset dengan harga lebih rendah dari harga belinya? Jika iya, kondisi tersebut banyak dikenali sebagai capital loss. Istilah tersebut sangat sering muncul di dunia investasi.

Capital loss adalah fenomena yang wajar terjadi di dunia investasi. Namun, tidak jarang kehadirannya menjadi salah satu momok bagi investor dalam berinvestasi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu capital loss dalam dunia investasi, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini. Artikel ini akan membaha pengertian, penyebab, hingga dampaknya yang penting untuk diketahui oleh investor.

Apa itu capital loss?

Tidak selamanya investasi mampu mendatangkan keuntungan bagi investor. Ada saatnya investasi yang dilakukan mengalami kerugian. Salah satunya adalah capital loss yang kerap dihadapi oleh para investor.

Dilansir Investopedia, capital loss adalah kerugian modal yang terjadi ketika nilai suatu aset berkurang. Kerugiannya baru akan terealisasikan saat penjualan aset. Jika belum terjual atau masih prediksi, hal tersebut belum bisa disebut sebagai kerugian modal.

Harga jual aset biasanya lebih rendah dibandingkan harga belinya sehingga risiko kerugian tak terhindarkan. Fenomena ini bisa terjadi pada berbagai jenis investasi. Mulai dari saham, obligasi, hingga properti.

Capital loss juga dapat dipahami sebagai kebalikan dari capital gain yang berarti investor mendapatkan keuntungan saat nilai investasi meningkat. 

Penyebab capital loss

Kerugian modal atau capital loss tidak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang bisa mendorong seorang investor kehilangan sebagian nilai investasinya. Berikut beberapa penyebab capital loss dalam dunia investasi.

1. Kinerja perusahaan buruk

Investasi saham atau aset perusahaan biasanya sangat dipengaruhi oleh performa bisnis. Jika kinerja perusahaan sedang tidak baik, nilai saham bisa anjlok sehingga menyebabkan kerugian bagi investor.

2. Fluktuasi pasar

Perubahan harga yang ekstrem bisa membuat nilai aset jatuh dan menimbulkan capital loss apabila investor menjual di saat harga rendah.

3. Kurang diversifikasi

Menaruh seluruh modal pada satu instrumen atau kurang diversifikasi sangat berisiko. Jika aset tersebut merugi, kerugian yang ditanggung oleh investor juga besar. 

4. Analisis kurang tepat

Kesalahan membaca tren pasar dan menganalisis fundamental yang kurang tepat bisa membuat investor salah langkah dan mengalami kerugian.

5. Kondisi ekonomi lesu

Saat perekonomian melemah, iklim investasi bisa lesu. Hal ini bisa menekan harga aset dan berujung pada capital loss bagi investor.

Dampak capital loss bagi investor

Kerugian finansial menjadi salah satu dampak capital loss yang dapat terjadi dalam berinvestasi. Dampak tersebut tidak boleh disepelekan mengingat risiko kerugian bisa terjadi dalam jangka panjang. Adapun dampak capital loss lainnya bagi investor, yaitu sebagai berikut:

1. Kerugian finansial

Dampang yang bisa langsung dirasakan investor adalah berkurangnya modal investasi karena investor menjual aset dengan harga lebih rendah dari harga beli.

2. Penurunan performa portofolio

Berikutnya, dampak capital loss adalah penurunan nilai portofolio. Ketika sejumlah besar aset mengalami penurunan harga, total nilai kekayaan investor dapat turun secara signifikan.

3. Mengganggu stabilitas keuangan pribadi

Kerugian modal yang dialami juga bisa mengakibatkan stabilitas keuangan terganggu apabila dana yang digunakan adalah uang panas.

4. Kehilangan peluang investasi lain

Investor bisa kehilangan peluang investasi saat harganya naik karena aset tersebut sudah dijual di harga rendah dari harga awal.

5. Menurunnya minat untuk berinvestasi

Ketika mengalami capital loss dalam skala yang cukup besar, investor sering kali kehilangan minat untuk kembali berinvestasi. Hal tersebut bisa menyebabkan mereka memutuskan untuk berhenti berinvestasi di masa depan.

Cara menghitung capital loss

Cara menghitung capital loss tidak begitu sulit. Perhitungan ini dapat membantu investor dalam menilai kerugian yang dihadapi karena penyusutan harga aset. Berikut rumusnya:

  • Capital loss = harga jual aset - harga beli

Agar lebih mendapatkan gambaran lebih jelas, Anda dapat memahami contoh kasus berikut ini.

Investor A membeli saham PT XYZ sebesar 10 lot dengan harga Rp12 juta. Namun, nilai sahamnya terus merosot sehingga ia memutuskan untuk menjualnya dengan harga lebih rendah di nilai Rp8 juta. 

  • Capital loss = Rp12 juta - Rp8 juta = Rp4 juta.

Jadi, investor A mengalami capital loss sebesar Rp4 juta dari investasi saham yang dilakukannya.

Demikian pengertian hingga cara menghitung capital loss yang bisa dipahami oleh investor. Capital loss adalah risiko yang harus siap dihadapi investor dalam berinvestasi sehingga sangat penting untuk dipahami. Semoga bermanfaat!

FAQ seputar capital loss

  1. Apa bedanya capital loss dengan capital gain?

    Capital loss adalah kerugian karena harga jual lebih rendah dari harga beli, sedangkan capital gain merupakan keuntungan karena harga jual lebih tinggi dari harga beli.

  2. Bagaimana cara mengelola risiko capital loss?

    Risiko capital loss dapat ditangani dengan manajemen risiko yang tepat, seperti menentukan batas cut loss, investasi jangka panjang pada instrumen lebih stabil, dan tidak menaruh semua modal di satu aset saja.

  3. Apakah capital loss selalu merugikan?

    Tidak selalu, kadang capital loss bisa dimanfaatkan untuk strategi pajak, peluang pembelian murah, dan dijadikan pengalaman agar lebih bijak dalam berinvestasi. 

Editorial Team