Jakarta, FORTUNE - PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) membidik pertumbuhan bisnis sebesar 30 persen pada 2023. Salah satu prospek pertumbuhannya adalah kehadiran bursa karbon pada September nanti.
Direktur Keuangan dan SDM MUTU International, Sumarna mengatakan, itu merupakan target minimal perseroan. “[Berpeluang] melebihi itu karena prospek industri,” kata Sumarna setelah seremoni pencatatan saham perdana, Rabu (9/8) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saat ini, pasar industri TIC (testing, inspection, and certification) baru bernilai Rp20 triliun. Sementara secara global, nilainya diprediksi dapat mencapai US$270 miliar atau Rp4.000 triliun pada 2027. Artinya, ruang pertumbuhan industri masih terbuka lebar.
Direktur Operasional MUTU, Irham Budiman berujar, “Indonesia pasarnya belum seperti di Eropa karena banyak faktor, seperti regulasi dan kesadaran masyarakat, jadi karena belum mencapai puncaknya potensinya masih besar.”
Lebih lanjut, pertumbuhan perseroan diklaim selalu berada di atas industri. Laporan Markets and Markets (2017) memproyeksikan industri TIC bertumbuh 7,2 persen selama 2015-2020.