Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IPO CBDK, Senin (13/1).

Intinya sih...

  • CBDK fokus pada pendapatan berulang (recurring income) dengan penjualan Rp239 miliar pada Q1-2025 atau 12 persen dari target.

  • Penurunan penjualan bukan semata disebabkan pelemahan permintaan pasar.

  • Pertumbuhannya dalam empat tahun terakhir stabil dengan CAGR sebesar 4,9 persen.

Jakarta, FORTUNE - Emiten properti, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), secara strategis mengubah orientasi bisnisnya tahun ini, berfokus pada pengembangan portofolio pendapatan berulang (recurring income) alih-alih agresif mengejar target penjualan properti seperti periode sebelumnya. Langkah ini berdampak pada capaian penjualan kuartal I-2025 yang mencapai Rp239 miliar, atau baru mencapai 12 persen dari target penjualan setahun penuh yang ditetapkan Rp2 triliun.

Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, menegaskan 2025 menjadi momentum transisi krusial bagi perseroan. Fokus pada penguatan recurring income merupakan respons adaptif terhadap tantangan makroekonomi global saat ini, termasuk ketidakpastian geopolitik, tekanan inflasi tinggi, serta suku bunga global yang tetap ketat.

Steven menilai strategi ini akan memperkuat ketahanan bisnis CBDK dalam jangka panjang melalui sumber pendapatan yang lebih stabil.

Capaian penjualan Rp239 miliar pada kuartal I-2025 memang menurun dibandingkan dengan periode sama pada 2023. Penurunan ini bukan semata karena melemahnya permintaan pasar, melainkan hasil dari penundaan peluncuran produk baru yang awalnya direncanakan, serta alokasi strategis lahan di kawasan CBD PIK2 untuk pengembangan proyek-proyek jangka panjang yang ditujukan untuk menopang recurring income.

"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penurunan angka pre-sales bukanlah indikator lemahnya permintaan, melainkan bagian dari reposisi strategis perusahaan," kata Steven.

Portofolio recurring income yang tengah dibangun CBDK antara lain mencakup pembangunan Nusantara International Convention Exhibitions (NICE) dan hotel bintang lima berkapasitas 250 kamar. Kedua proyek strategis ini berlokasi di jantung kawasan CBD PIK2, dirancang menjadi pusat kegiatan bisnis dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang terintegrasi.

CBDK juga mencermati dampak kondisi makroekonomi terhadap daya beli pasar properti. Suku bunga acuan Bank Indonesia yang bertahan pada level 5,75 persen, ditambah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membuat pelaku usaha dan konsumen cenderung lebih konservatif dalam mengambil keputusan investasi dan konsumsi jangka panjang.

Meski 2025 menjadi tahun penyesuaian strategi, CBDK membukukan pertumbuhan penjualan yang stabil pada 2021-2024.

Dengan capaian pre-sales Rp1,7 triliun (2021), Rp1,9 triliun (2022), Rp2,2 triliun (2023), dan Rp2,1 triliun (2024), perseroan merekam compound annual growth rate (CAGR) sebesar 4,9 persen, menunjukkan fondasi bisnis yang solid sebelum transisi ini.

Meski menghadapi penyesuaian strategi pada 2025, CBDK tetap mencatatkan pertumbuhan stabil dalam empat tahun terakhir. Dengan pencapaian pre sales sebesar Rp1,7 triliun di 2021, Rp1,9 triliun pada 2022, Rp2,2 triliun pada 2023, dan Rp2,1 triliun pada 2024, CBDK membukukan CAGR sebesar 4,9 persen. 

Dengan fondasi keuangan yang dinilai kuat, visi pengembangan kawasan bisnis terintegrasi, serta responsif terhadap dinamika pasar, CBDK menyatakan optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai katalis utama pertumbuhan properti komersial dan MICE di Indonesia, khususnya di kawasan strategis PIK2.

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) merupakan pengembang real estate di kawasan Tangerang, Banten, dengan luas bank tanah 698 hektare.

Editorial Team