Jakarta, FORTUNE - Emiten pelayaran PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPLSB) pada Senin (27/10). Salah satu tujuannya, meminta restu atas pembelian 1 unit armada jenis pipe-laying & lifting vessel.
Nilai transaksi pembelian armada bernama kapal "HAI LONG 106" itu mencapai US$100 juta atau Rp1,61 triliun. Perseroan akan membelinya dari Hilong Shipping holding Limited.
"Sehubungan dengan penyerahan kapal kepada perseroan, perizinan dan/atau persetujuan yang dibutuhkan mencakup: persetujuan importasi dari instansi terkait dan persetujuan RUPLSB," demikian dikutip dari prospektus CBRE pada keterbukaan informasi, Jumat (24/10).
Tujuan dari pembelian aset itu adalah menunjang kegiatan offshore dan energi kelautan perseroah. Kapal itu memiliki kapasitas angkut 40.612 Gross Tonnage dan 12.183 Net Tonnage. Aset juga dilengkapi dengan crane berkapasitas 3.000 metrik ton.
Selain meminta izin menambah armada, CBRE juga akan mengajukan rencana penerbitan promissory note sebesar US$55 juta atau setara 55 persen dari nilai rencana transaksi. Pembayaran itu dilakukan kepada 4 pihak, yang meliputi:
Yafin Tandiono Tan: US$11 juta;
PT Superkrane Mitra Utama Tbk: US$6,5 juta;
PT Saga Investama Sedaya: US$12,5 juta;
Hilong Shipping Holding Limited (Penjual): US$25 juta.
"Pelunasan transaksi sebeasr 45 persen dari nilai rencana transaksi atau sebesar US$45 juta akan dibayarkan paling lambat dilakukan sebelum 31 Desember 2025," demikian pernyataan Manejemen CBRE dalam prospektusnya.
Setelah rencana transaksi tersebut, dalam laporan keuangan proforma, jumlah aset CBRE akan meningkat menjadi Rp1,95 triliun dari sebelumnya Rp317,56 miliar per 30 April 2025. Hal serupa berlaku untuk jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan.
Pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (24/10), saham CBRE melambung 16,23 persen ke harga Rp1.540.
