Jakarta, FORTUNE - Emiten PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengamankan fasilitas pinjaman senilai US$200 juta atau setara Rp3,33 triliun dari lembaga perbankan asal Thailand, Bangkok Bank Public Company Limited (BBL). Langkah ini diambil guna memperkokoh struktur pendanaan dan mendukung ekspansi berkelanjutan perseroan.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (31/12), manajemen menjelaskan kucuran dana tersebut akan dialokasikan untuk keperluan umum korporasi. Fokus utamanya meliputi pembiayaan kegiatan operasional rutin serta pendanaan inisiatif pengembangan usaha di masa depan.
“Sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan dan pendanaan jangka panjang, perseroan senantiasa berupaya menjaga struktur pendanaan yang baik dan efisien. Dalam pelaksanaannya, perseroan memandang perlu untuk memperoleh sumber pembiayaan yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan secara berkelanjutan,” demikian manajemen CDIA.
Mengenai perincian kesepakatan, pinjaman ini memiliki tingkat bunga yang mengacu pada Term Secured Overnight Financing Rate (SOFR) dengan tambahan margin tertentu. Jangka waktu penarikan dana disepakati selama enam bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.
Aksi korporasi ini diklasifikasikan sebagai transaksi material sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (POJK 17/2020). Hal ini dikarenakan nilai pinjaman melampaui ambang batas 20 persen dari ekuitas perseroan yang tercatat sebesar US$995,99 juta per 11 September 2025.
Kendati masuk kategori material, CDIA mendapatkan relaksasi regulasi. Mengingat fasilitas kredit berjangka ini diperoleh langsung dari institusi perbankan luar negeri, perseroan dikecualikan dari kewajiban menggunakan penilai independen untuk menentukan nilai wajar transaksi, merujuk pada Pasal 11 huruf b POJK 17/2020.
“Dengan demikian, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) huruf (b) dan (c) POJK 17/2020, perseroan hanya diwajibkan untuk mengumumkan Keterbukaan Informasi kepada masyarakat sehubungan dengan transaksi ini dan menyampaikan Keterbukaan Informasi ini kepada OJK,” demikian manajemen.
CDIA juga menunjukkan komitmennya kepada pemegang saham melalui rencana pembagian dividen interim tahun buku 2025. Perseroan menjadwalkan pembagian keuntungan sebesar Rp1,34 per saham yang akan dibayarkan pada 29 Januari 2026.
