Jakarta, FORTUNE - PT Petrosea Tbk (PTRO), emiten jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC), memperoleh fasilitas kredit senilai Rp2,5 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Pendanaan ini akan dialokasikan untuk memperkuat belanja modal dan modal kerja guna mendukung ekspansi strategis perusahaan pada lini bisnis EPC.
Berdasarkan perjanjian yang diteken pada Kamis (28/8), fasilitas kredit tersebut memiliki tenor delapan tahun. Corporate Secretary PT Petrosea Tbk, Anto Broto, menyatakan dana segar ini menjadi amunisi penting bagi agenda pertumbuhan perseroan.
“Perseroan akan menggunakan fasilitas-fasilitas pinjaman dari kreditur untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dari perseroan. Fasilitas-fasilitas ini memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan,” demikian disampaikan Anto dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (29/8).
Langkah pendanaan ini melengkapi rangkaian aksi korporasi ekspansif yang gencar dilakukan perseroan sepanjang tahun ini. Pada bulan ini, PTRO bersama emiten migas afiliasi Happy Hapsoro, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), telah merampungkan akuisisi seluruh kepemilikan saham di grup Hafar.
Dalam transaksi tersebut, Petrosea mengakuisisi 51 persen saham grup Hafar melalui PT Petrosea Engineering Procurement Construction, sementara Rukun Raharja mengambil alih sisa 49 persen saham.
Sebelumnya, pada Juli lalu, PTRO juga telah mengamankan kontrak baru bernilai jumbo Rp3,5 triliun dari penyedia jasa pertambangan PT Barasentosa Lestari (BSL).
Meski tengah gencar berekspansi, PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan laba bersih sebesar US$1,07 juta pada semester I-2025, atau turun 18,61 persen dari US$1,32 juta pada semester sama tahun sebelumnya.
Namun, dari sisi pendapatan, emiten kontraktor tambang ini mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 10,40 persen menjadi US$351,1 juta dari sebelumnya US$318,02 juta. Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh:
Segmen konstruksi dan rekayasa: US$159,33 juta
Segmen penambangan: US$158,55 juta
Jasa: US$15,54 juta
Lainnya: US$1,34 juta
Andri menegaskan, pelaksanaan transaksi perolehan kredit ini akan memperkuat kinerja dan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan.