Jakarta, FORTUNE – Duff & Phelps, perusahaan konsultan keuangan asal Amerika Serikat (AS), membeberkan sejumlah aksi korporasi besar di Indonesia tahun lalu, yaitu merger dan akuisisi (M&A), penyertaan saham privat dan transaksi modal ventura (private equity/venture capital/VC), dan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).
Dalam riset bertajuk Transcation Trail Report Desember 2021, Duff & Phelps meneliti berbagai bentuk aksi tersebut di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pada 2021, terdapat 31 kesepakatan M&A di kawasan ini dengan nilai masing-masing lebih dari US$1 miliar, dibandingkan 15 transaksi pada 2020.
Secara keseluruhan, pelbagai aksi korporasi pada 2021 itu bernilai US$280 miliar atau sekitar Rp3.990 triliun (asumsi kurs Rp14.250). Dengan begitu, pertumbuhannya 230 persen dari US$84 miliar pada tahun sebelumnya.
Di skala dunia, aktivitas M&A, juga naik menjadi US$4,4 triliun (Rp62.700 triliun) dengan lebih dari 57.000 transaksi. Sebagai perbandingan, pada 2020 aksi sama hanya U$3,3 triliun yang mencakup 46.000 transaksi.
“Pertumbuhan tahun ini luar biasa dalam pembuatan kesepakatan di seluruh dunia, sebagian didorong oleh permintaan terpendam dari pembatasan COVID-19 yang meningkat tahun lalu dan sebagian karena tren ekonomi makro lainnya,” demikian pernyataan Srividya Gopal, Managing Director & Chair, Asia Pacific Manegement Committee Duff & Phelps.
Berikut berbagai aksi korporasi jumbo Indonesia menurut penelitian tersebut.