MARKET

Benarkah Orang yang Punya Aset Kripto Gampang Dapat Teman Kencan?

Alih-alih dapat pasangan, justru rawan penipuan.

Benarkah Orang yang Punya Aset Kripto Gampang Dapat Teman Kencan?Ilustrasi aplikasi kencan. Shutterstock/Tero Vesalainen
09 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Aplikasi perdagangan aset kripto eToro, merilis survei bertajuk Crypto & Culture pada  26 Januari 2022. Hasilnya cukup mengejutkan. Survei tersebut mengklaim bahwa pemilik aset mata uang kripto punya kesempatan lebih besar mendapat teman kencan.

“Sebanyak 33 persen responden survei kami tertarik menjalani kencan dengan orang yang menyebutkan kepemilikan aset kripto di profil aplikasi kencannya,” kata survei, mengutip Cryptoglobe Rabu (9/2).

Para responden, juga menyatakan mereka lebih tertarik jika menjalin kecan dengan seseorang yang bisa membiayai kencan mereka dengan menggunakan kripto.

“Tiga dari empat responden tertarik untuk melanjutkan kencan dengan pasangan yang bisa membayar biaya kencan mereka menggunakan Bitcoin,” kata survei.

Survei eToro belum valid

Sayangnya, survei ini tidak menjelaskan secara detail latar belakang para responden yang mereka ambil. Survei ini hanya menyebut jumlah orang yang menjadi responden sebanyak 2.000. Semuanya berasal dari Amerika Serikat. Sehingga survei ini tidak bisa jadi acuan bagi semua orang karena setiap negara memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, termasuk dalam menentukan pasangan kencannya.

Namun, jika melihat dari jawabannya, para responden ini sudah bisa dipastikan memang bergelut dalam dunia investasi kripto. Selain itu dalam survei ini juga terdapat jawaban yang kurang logis karena para responden juga lebih tertarik berkencan dengan seseorang yang memasang foto profil NFT.

Contoh biasnya survei ini, yakni survei mengklaim dari 40 persen lelaki, dan 25 persen perempuan “yang statusnya masih single lebih tertarik kencan sama akun medsos atau aplikasi kencan yang memasang NFT sebagai foto profilnya”.

Dunia NFT sendiri masih sangat asing bagi banyak orang. Sementara responden yang hadir dalam survei ini adalah orang-orang yang sudah paham dengan NFT.

Alhasil, hasil survei di AS tersebut tak bisa dianggap serius alias lucu-lucuan saja. Faktanya, investasi kripto, serta NFT, sekarang sedang trending dan dampaknya ada banyak orang berusaha ikutan hype. Problemnya, tak sedikit dari orang yang nyebur belakangan cuma ingin mengejar cuan dalam waktu singkat, dan akhirnya terlibat skema penipuan, jadi korban tren, atau aktif dalam penggorengan harga aset.

Penipuan kripto pun telah menyasar platform baru, yakni di aplikasi kencan, di mana para penipu menargetkan pengguna yang ingin menemukan teman kencan. Alih-alih mendapat pasangan, pengguna justru masuk ke skema penipuan investasi kripto dan rugi jutaan dolar.

eToro Tidak Terdaftar di Bursa Efek

Perlu kita ketahui, eToro adalah sebuah perusahaan broker trading sosial yang telah berdiri sejak 2007 dan merupakan sebuah startup fintech milik Israel. Mengutip dari sahamok.net, eToro ini melayani para klien dari Inggris melalui entitas yang diatur oleh Financial Conduct Authority (FCA), klien dari Australia melalui entitas yang bernama Australian Securities and Investment Commission (ASIC).

Selain itu untuk pelanggan lain akan dilayani melalui sebuah entitas Cypriot yang diatur oleh the Cyrus Securities and Exchange Commission atau CySEC.

eToro sendiri tidak terdaftar pada bursa efek manapun, tidak mengungkapkan laporan tahunannya pada situs dan tidak juga memiliki sebuah bank induk. Tapi perusahaan ini terbilang aman karena telah teregulasi di sejumlah negara.

Related Topics