MARKET

Sri Mulyani : Aset Investor Perempuan di Pasar Modal Capai Rp234 T

Indeks inklusi keuangan perempuan di Indonesia 75,15 persen.

Sri Mulyani : Aset Investor Perempuan di Pasar Modal Capai Rp234 TMenteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam keterangan pers dari KTT G20 2021 (31/10). (FORTUNEIDN)
23 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan aset investor perempuan di pasar modal saat ini mencapai Rp234 triliun, meningkat dari Rp181 triliun pada awal tahun 2021. Ini menunjukkan wanita di Indonesia semakin melek terhadap produk investasi, termasuk saham.

"Angka ini berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 2021, di mana porsi investor perempuan di pasar modal menjadi 38 persen dari total aset investor individu," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Capital Market Women Empowerment Forum secara virtual di Jakarta, Rabu (22/12).

Menkeu menegaskan pemerintah akan terus melakukan edukasi investasi dalam meningkatkan kemampuan perempuan, terutama melalui literasi keuangan.

Peningkatan literasi dalam mengelola keuangan

Sri Mulyani juga menyampaikan, peran wanita sebagai investor Surat Berharga Negara (SBN) juga cukup dominan. Ini menunjukkan perempuan di Indonesia tidak hanya memiliki literasi, tapi keterampilan dalam mengelola keuangan, termasuk dalam berinvestasi.

Dengan demikian, pemerintah terus menciptakan penguatan kapasitas dan kesempatan yang sama dalam pemberdayaan perempuan. salah satunya melalui program PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Mekaar, yang memberikan pinjaman kepada 10,8 juta pengusaha UMKM, yang didominasi perempuan.

Menkeu Sri Mulyani berharap agar seluruh upaya itu bisa terus ditingkatkan, apalagi dengan banyaknya perempuan kelas menengah yang memiliki sumber ekonomi cukup baik.

"Mereka tentu diharapkan mampu mengelola sumber dayanya secara produktif dan terus-menerus bisa menggunakan hasil investasinya untuk hal-hal yang juga sifatnya produktif," katanya.

Indeks inklusi keuangan perempuan Indonesia mencapai 75,15 persen

Merujuk data Bank Dunia yang dirilis pada 2017, Sri Mulyani menyebut indeks inklusi keuangan perempuan di tingkat global tergolong rendah, yakni 65 persen. Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan indeks inklusi keuangan laki-laki yang mencapai 72 persen.

Kondisi itu juga sama seperti Indonesia, indeks inklusi keuangan perempuan Indonesia tercatat 75,15 persen, lebih baik dari posisi global. Namun, angka itu masih berada di bawah indeks inklusi keuangan laki-laki Indonesia yang mencapai 77,24 persen.

"Artinya inklusi keuangan perempuan kita lebih rendah 2 persen dibanding laki-laki, tidak terlampau jauh kalau dibanding gap tingkat global," kata Sri Mulyani.

Related Topics