Jakarta, FORTUNE - Penjualan otomotif Grup Astra mengalami kebangkitan sepanjang 2021 dengan pertumbuhan 81,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, perusahaan juga ikut diuntungkan dengan melonjaknya harga komoditas ditambah ekspansinya yang cukup gencar di bisnis digital. Lantas seperti apa proyeksi kinerja perusahaan konglomerasi ini menurut analis?
Sepanjang 2021, PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penjualan 489.209 unit mobil, melesat 81,12 persen dari 270.076 unit mobil pada 2020. Penjualan kendaraan perusahaan ikut terbantu oleh kebijakan diskon pajak kendaraan pemerintah.
“Terutama insentif pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) 100 persen yang ditetapkan sejak Maret 2021 dan diperpanjang sampai akhir tahun lalu,” ujar Head of Corporate Communications ASII, Boy Kelana Soebroto dikutip Jumat (14/1).
Capaian ini kembali membuat ASII memimpin pasar otomotif nasional dengan 55 persen pangsa pasar 2021, serta memimpin pasar LCGC (low cost green car) dengan market share 78 persen.
Dari segi performa keuangan hingga triwulan III 2021, ASII membukukan pendapatan bersih Rp167,4 triliun; meningkat 28,42 persen dari Rp130,34 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan laba bersih yang naik 6,7 persen dari Rp14,03 triliun menjadi Rp14,97 triliun.
ASII berharap pasar mobil bakal kian membaik pada 2022. “Seiring dengan bergeraknya roda perekonomian serta naiknya daya beli masyarakat,” kata Boy.
Lantas seperti apa kinerja ASII menurut pandangan analis?