Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan, Kamis (5/1), setelah konsisten bertahan di zona merah dan ditutup minus 1,10 persen pada level 6.813, Rabu (4/1).
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, risiko pelemahan hari ini ada karena fluktuasi harga komoditas dan juga nilai tukar rupiah. Kendati begitu, potensi penguatan jangka pendek sampai panjang masih terbuka lebar berkat fundamental ekonomi nasional.
“Dus, peluang koreksi dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian dengan harapan capital gain cukup besar,” ujarnya lewat riset harian.
Ia memproyeksikan IHSG melaju pada kisaran support 6.789 dan resisten di 6.956. Deretan saham pilihannya hari ini, yaitu: TLKM, INDF, ASII, BMRI, UNVR, dan SMGR.
Adapun, tekanan pada IHSG kemarin juga terjadi akibat penurunan harga komoditas energi batu bara dan minyak mentah. Ditambah dengan terkoreksinya indeks di Wall Street.
Tapi, sempat ada sentimen positif seperti keputusan pemerintah menurunkan harga Pertamax dan kenaikan harga komoditas nikel, timah, serta emas pada awal perdagangan.